Review Teh Chamomile Dan French Earl Grey

 Dewasa ini, seiring merebaknya wabah Corona, banyak negara yang menerapkan lockdown guna memperlambat penyebaran virus yang belum ditemukan obatnya ini. Perusahaan negeri maupun swasta mulai menerapkan Work From Home (WFH) kepada para pekerja. Di awal penerapannya, WFH ini rasanya menyenangkan sekali, kan? Bisa kumpul bareng keluarga, tidur berlama-lama, maratonan drakor atau buku-buku di wish list, atau nulis novel yang nggak  kelar-kelar (itu mah elu, Mi).

Kebiasaan baru ini membuat jam istirahat orang-orang mulai terganggu. Makan tidak teratur, pagi tidur malam begadang, makan-makanan junk food (bagi yang mageran), jarang olahraga, dan permasalahan lainnya.

Untuk saya pribadi, WFH ini benar-benar mengubah kebiasaan saya. Meski tidak setiap malam, tetapi insomnia cukup mengganggu. Apalagi tiba-tiba surat edaran dicabut dan mengharuskan saya dan staf yang bertugas (kru TV -_-) masuk kerja seperti biasa. Jadilah hari-hari pertama rasanya begitu melelahkan. Sejak pagi rasanya sudah lemas, efek nggak pernah olahraga lagi sejak WFH. Sepanjang siang pasti ngantuk, sebab biasanya jam sembilan pagi sampai jam dua belas siang saya habiskan untuk tidur selama WFH. Sekarang semua kenikmatan itu tinggal mimpi (mana tim mageran????).

Sudah memasuki pekan ketiga penerapan new normal dan saya aktif bekerja lagi, dan suami sempat berulang kali nyuruh tidur cepat. Tapi apa daya, namanya juga nggak bisa tidur. Suami udah molor, sayanya masih melek main HP.

Setelah searching sana-sini, akhirnya ketemulah teh bunga beserta manfaatnya. Saya sebenarnya pecinta kopi. Tetapi belakangan ini perut saya nggak bersahabat dengan minuman yang memiliki aroma aduhai menggoda ini. Selain itu, setiap kali saya ngopi sepulang kerja, sepanjang malam bisa dipastikan saya terjaga dengan cantik -____-

And… thank God, I found these : Chamomile Flower Tea and French Earl Grey Tea from Heizl Tea Shop.

How it works on me? Check it out!


Chamomile Flower Tea​


Yap! Teh Chamomile ini terbuat dari bunga chamomile yang dikeringkan. Chamomile terkenal sebagai bunga yang sangat harum dan sangat terasa ketika diseduh. Heizl Tea Shop sendiri mengimport bunga ini langsung dari negara penghasilnya, sehingga kualitas grade premiumnya tidak diragukan lagi.

Selain dapat digunakan sebagai minuman teh, teh bunga chamomile ini juga bermanfaat sebagai perawatan kecantikan, loh! Hayoooo cewek-cewek pecinta skincare pasti langsung hijau, deh, baca bagian ini ahahah (sama saya juga).

Teh Chamomile ini sendiri dapat diminum kapan saja. Tidak terbatas pada pagi atau siang atau malam. Tetapi akan lebih efektif diminum sebelum tidur, karena teh ini diklaim dapat merelaksasi dan mengatasi permasalahan insomnia.

Apabila diminum secara rutin, teh chamomile ini bisa memberikan kamu manfaat di bawah ini, nih :

  • Meredakan migrain, membuat otot rileks;
  • Mengatasi insomnia;
  • Mengobati eksim;
  • Mengatasi gangguan perut, mengontrol asam lambung;
  • Membantu mengobati wasir;
  • Meningkatkan imunitas;
  • Mengobati diabetes;
  • Menyehatkan kulit karena memiliki sifat anti inflamasi, antioksidan dan anti-bakteri;
  • Menghilangkan kantung mata, mengencangkan pembuluh kapiler di bawah permukaan kulit;
  • Mengobati jerawat.

French Earl Grey Tea Bergamot Oil​


Namanya panjang banget, ya? Ehe, nggak apa-apa, biar latihan nyebut nama calon istri di depan tuan kadi. *eh

French Earl Grey Tea terdiri dari campuran teh hitam dengan jeruk bergamot oil dan blue flower khas asli Eropa. Aromanya sangat harum dan segar dengan rasa yang ringan. Teh ini cocok banget diminum pagi hari. Rasa dan aromanya bisa membangkitkan mood. Atau, kamu bisa menikmatinya pada malam hari sebagai teh relaksasi.

Manfaat French Earl Grey Tea ini juga banyak. Check it out :

  • Menurunkan bobot tubuh;
  • Menurunkan kadar kolesterol jahat pada tubuh;
  • Mencegah diabetes;
  • Mencegah penyakit jantung;
  • Mengandung antioksidan tinggi;
  • Mengurangi masalah gangguan pencernaan;
  • Melawan infeksi saluran kemih.


Cara Mengkonsumsi Teh​


Ada banyak cara yang bisa kamu coba untuk mengkonsumsi kedua teh ini, sama seperti mengkonsumsi kopi atau minuman lainnya. Kamu bisa menambahkan gula pasir, gula batu, gula aren, gula semut atau madu untuk pemanisnya. Tetapi saya lebih prefer ke gula semut atau madu. Selain lebih sehat, rasanya juga tidak terlalu manis.

Kamu bisa berekperimen sendiri dengan teh-mu. Seperti menambahkan krimer, perasan lemon, atau bahkan yogurt.


Waktu Terbaik Mengkonsumsi Teh​

Menurut beberapa pakar, sebenarnya tidak ada waktu krusial untuk menikmati teh. Tetapi, semakin ke sini, kreativitas para pecinta teh semakin meningkat. Tidak sedikit pula produsen teh bebungaan seperti ini menciptakan banyak varian. Salah satunya varian yang dikhususkan untuk breakfast time. Jadi, mungkin teh ini diciptakan dengan komposisi bahan yang cocok dinikmati di pagi hari, atau rasanya termasuk rasa minuman untuk sarapan? Besok-besok kalau sudah saya coba, akan saya reviewdeh.

Meski tidak ada waktu krusial untuk menikmati secangkir teh, tetapi ada baiknya mengonsumsi teh sehat ini sejam sebelum tidur atau mendekati waktu tidur. Karena zat-zat baik dalam kandungan teh ini akan bereaksi di dalam tubuhmu ketika tidur. Kurang lebih, ini seperti memberi nutrisi baik pada tubuh.

Kalau kata Dokter Grace, setidaknya meminum teh sejam setelah makan dapat membuat manfaat teh yang diminum terserap dengan baik oleh tubuh. Jadi, yang suka minum teh berbarengan dengan makanan, hal ini sah-sah saja.

Mengutip dari salah satu postingan republika.co.id, manfaat teh dan manfaat makanan masih bisa didapat oleh tubuh. Tubuh bisa menyerap dalam kondisi apapun. "Tubuh absorpsi semua bisa, mau dibarengi tidak masalah, bukan berarti makanan tidak bisa terserap, tetap bisa terserap," kata Dokter Grace.


                        Review

Menurut saya, teh chamomile ini harum. Meski terkesan ringan, tetapi rasanya masih ‘terasa’. Pertama kali menyesap teh ini, aroma dan rasanya begitu akrab. Hanya saja, kata ‘teh’ di depan kata bunga chamomile, membuat saya berimajinasi aroma dan warnanya ini akan sama seperti teh pada umumnya. Mindset saya jelas salah -_-

Setelah saya sesap beberapa kali, rasa dan aromanya semakin akrab. Hingga akhirnya suami saya nyeletuk, “tehnya rasa nanas. Iya nggak, sih?”

Saya coba sekali lagi dan akhirnya saya membenarkan kalimat suami saya. Teh chamomile ini aroma dan rasanya lebih mirip nanas versi ringannya. Dan yang saya suka, gelas saya jadi cantik. Bunganya mekar dengan indah di dalam gelas saya, jadi sayang mau diminum. *maapkeun saya >,<

Teh Chamomile ini pure terdiri dari bunga chamomile yang dikeringkan, bebas dari kafein. Ketika membuka bungkusnya pertama kali, saya nggak mencium aroma yang strong atau gimana-gimana. Yaaa persis wangi bunga dikeringkan dengan sentuhan akhir yang menyegarkan. Ketika diseduh, aromanya jadi lebih ringan daripada ketika pertama kali dibuka bungkusnya.

Teh ini cocok banget dinikmati di akhir pekan bersama butter cookies dan buku bacaan favorit. Selain merelaksasi pikiran, aroma dan rasanya yang soft ini mampu memberikan energi positif untuk weekend ceria kamu. Apalagi dengan kamar yang kinclong baru aja dibersihin, ditambah tampilan kamarmu yang Instagram-able. Uh, ini padanan yang pas banget!

Saya baru minum teh ini dua kali. Dan sejauh ini, yang saya rasakan dari teh ini adalah efek relaksasinya yang ampuh banget. Selain meringankan rasa lelah dan pikiran, teh ini ‘membantu’ saya untuk tidur nyenyak. Hari pertama saya mencoba teh ini, perut saya terasa lebih ‘aman’. Sebab, malam sebelumnya saya ngopi dengan suami, dan sepanjang malam nggak bisa tidur dong karena perut terasa perih. Bukan cuma perih, saya juga nggak tidur-tidur sampai subuh.

Paginya, saya langsung pengin nyoba teh ini. Dan benar saja, pagi itu pikiran lebih rileks, perut lebih bersahabat, dan saya jadi agak mood datang ke kantor meski sepanjang malam gagal tidur. Pastinya efek ini akan berbeda pada setiap orang. Di beberapa artikel yang saya baca, efek positif teh ini hanya terasa ketika rutin mengonsumsinya minimal satu hingga dua minggu. Apabila setelah dua minggu kamu berhenti meminum teh ini, maka efeknya pun akan berkurang.

Efek yang lainnya gimana? Belum saya rasakan, sebab saya masih lebih sering minum kopi daripada minum teh ini *jangan ditiru. Mungkin apabila teh chamomile ini rutin dikonsumsi, efek yang lainnya juga terasa. Lumayan, kan, bisa nikmatin bunga bermekaran di gelas tehmu, sekaligus menutrisi kulit dari dalam.

UPDATE : sekitar tiga atau empat malam lalu saya senggugutan (re:kram perut akibat siklus bulanan). Niatan saya sebenarnya hanya ingin tidur nyenyak, karena hari itu rasanya benar-benar melelahkan. Jadilah malamnya saya menyeduh teh chamomile ini. Dan voila! Kram perut berangsur-angsur mereda, tidur saya malam itupun nyenyak. Selama tiga hari saya rajin minum teh ini dan emang benar-benar membuat tidur saya berkualitas (di tengah padatnya rutinitas yang melelahkan hati, jiwa, raga, pikiran) -_______-


Sedangkan untuk French Earl Grey sendiri memiliki aroma yang lebih kuat. Saat merebus teh ini, suami yang baru bangun tidur langsung nyeletuk, “ini French Earl, yak?!”

Iya, aroma bergamotnya se-strong itu. Untuk rasanya sendiri, saya pribadi ngerasa teh ini sedikit lebih berat daripada teh chamomile. Karena terbuat dari teh hitam, jadi warnanya juga lebih pekat seperti teh pada umumnya. Kesan “teh”nya lebih kuat pada varian French Earl Grey ini. Suami saya juga lebih prefer varian teh ini daripada yang chamomile. Alasannya simpel, “lebih terasa teh aja.” Hahaha

French Earl Grey Tea ini memiliki serbuk berwarna gelap seperti teh pada umumnya, dengan potongan bunga berwarna biru. Sampai sekarang saya belum tahu bunga ini dari jenis apa. Awalnya saya mengira, bunga biru ini adalah bunga telang. Sebab, dewasa ini teh bunga telang juga sedang tenar. Tetapi ketika teh ini datang, asumsi saya itu terbantahkan. Dan saya masih mencari tahu, bunga biru ini sebenarnya bunga jenis apa.

Aroma bergamot pada teh ini berasal dari oil yang sudah dicampur dalam French Earl. Jadi, dari awal buka bungkusnya juga aroma bergamotnya udah terasa banget.

Yang saya rasakan setelah mengonsumsi teh ini… efek relaksasi. Hanya itu saja. Soalnya balik ke alasan di atas, saya masih lebih sering mengonsumsi kopi daripada teh cantik nan sehat ini.


                    Kesimpulan

Di tahun 2017, saya pernah nyobain teh bunga dari Turki. Teh bunga ini super cantik, sumpah! Terdiri dari campuran beberapa bunga (saya lupa sebab pada saat itu saya lebih tertarik pada Turkish Delight-nya yang enak banget + cantik ada bunganya di tengah). Tetapi sayangnya, rasa dan aromanya SUPER ANEH! Semua manager pada saat itu terlihat enggan menghabiskan tehnya. Karena segan aja sama owner yang udah ngasih teh makanya pada maksain minum wkwk

Kesan pertama di 2017 itu membuat mindset saya menjadi, “TEH BUNGA = TEH RASA KAOS KAKI BASAH!”. Iya, seburuk itu mindset saya. Sampai akhirnya seorang teman mengatakan kepada saya betapa dia menyukai teh bunga.

Saya mulai searching dan tiba-tiba pengin nyobain macam-macam teh bunga. Dan alhamdulillah masa WFH kemarin membuat saya berani memesan kedua varian teh bunga ini di Heizl Tea Shop.

Jadi, teh alami nan sehat ini sangat layak untuk dicoba. Heizl Tea Shop mampu membuat saya jatuh cinta sama teh bunga dan pengin nyobain varian teh lainnya. Apalagi setelah saya tahu ada teh untuk breakfast, ada teh untuk siang dan malam hari. Saya makin penasaran sama teh-teh ini.




Post a Comment

0 Comments