Project 1945 – The Great Batavia

Project 1945 - The Great Batavia
Project 1945 - The Great Batavia

Project 1945 merupakan brand lokal parfum yang di tiap rilisannya, selalu mengusung tema kekayaan Indonesia.

Terinspirasi dari kemegahan Kota Batavia, Project 1945 terasa semakin ‘Indonesia’. Jujur, brand parfum ini terlihat begitu serius dalam mengelola parfum-parfum mereka. Semua seri yang mereka keluarkan, tidak jauh-jauh dari wilayah-wilayah Indonesia yang eksotis.

Packaging

Packagingnya benar-benar mewah. Dengan dus warna putih dan ada ukiran-ukiran di bagian depannya. Botolnya juga terasa berat, menambah kesan mahal nan classy. 

Megang parfum ini tuh feel-nya kayak jadi orang kaya yang megang parfum mahal. Ajib bener! Makanya nih parfum cocok banget dijadiin kado.

Spray-nya juga menyebar dan terasa ringan. Tipe parfum yang tidak oily. 

Notes Parfum

The Great Batavia

Top notes : Apple, Lemon, Watermelon, Spearmint

Middle notes : Lavender, Clove Indonesia, Geranium, Elemi

Base notes : Patchouli Indonesia, Vanilla. Tonka Bean, Moss.

Klaim dari Project 1945, The Great Batavia ini mempunyai karakter  menyegarkan yang memberikan rasa ‘classy’. Parfum ini digambarkan sebagai aroma yang mengekspresikan keromantisan dengan elegan di tengah hiruk pikuk kota.

Longevity dan Projection

Di kulit saya, ketahanan parfum ini bisa bertahan hingga 6 jam. Untuk di baju, tergantung bahan bajunya. Yang paling lama bisa sampai 8 jam. Jadi ketika baju yang disemprot parfum ini, ketika akan dicuci, masih kecium aromanya. Hanya saja sudah tidak menyebar.

Projectionnya sendiri lumayan. 1,5 – 2 meter masih kecium di 30 menit pertama. Lalu menurun perlahan-lahan. Tetapi kalau kita berdiri atau duduk di sebelah orang yang pakai parfum ini, kita tetap bisa nge-sniff aromanya.

In My Opinion

Awal-awal mengadopsi The Great Batavia tidak meninggalkan kesan yang baik untuk saya. Karena menurut saya, parfum ini cukup strong, meski tidak membuat hidung sakit dan kepala pusing. Saya bahkan tidak bisa mengendus aroma ‘manis’ sebagaimana Vanilla dan Tonka Bean yang ada di base notes-nya, dan review dari pembeli-pembeli lain.

Saya sampai menyemprot parfum ini beberapa kali untuk menangkap ‘aroma manis’ apa yang dimaksud orang-orang ini? Dan bukankah base notes-nya sendiri ada Vanilla dan Tonka Bean?? Ke mana aroma-aroma yang seharusnya manis ini???

Setelah hopeless pada hari pertama, saya memutuskan untuk tidak nge-sniff parfum ini berhari-hari, hingga kemudian, ketika suami saya pakai, saya ngerasa, “eh, kok enak ni parfum?”. Emang bener ya istilah tak kenal maka tak sayang. Atau saya emang susah untuk jatuh cinta pada sniff-an pertama? wkwk

Di hidung saya, parfum ini dibuka dengan aroma Apel Merah dan Spearmint, diikuti aroma cengkeh yang cukup kuat. Padahal cengkeh ini ada di middle notes, tetapi entah mengapa di hidung saya, sejak awal saya bisa mencium aroma cengkehnya. Saya pikir, aroma cengkeh inilah yang tidak terlalu bersahabat dengan saya di awal-awal kemarin. Yang membuat saya sempat ‘tidak menyukai’ parfum semewah ini. Wahaha

Beberapa saat kemudian, aroma mint-nya mulai menghilang, namun apelnya masih tertinggal(?), lalu diikuti aroma cengkeh dan lavender yang tipis. Yap, saya hanya bisa menangkap aroma ini. Sedangkan untuk geranium dan eleminya, mungkin karena saya tidak begitu familiar dengan aromanya, makanya tidak begitu ‘ngeh’ dengan keberadaan mereka.

Nah, dry down-nya ini terasa manis, namun tetap strong. Aroma vanilla, tonka bean dan cengkehnya masih tertinggal hingga akhir, membuat parfum ini masuk ke kategori parfum manis dengan sentuhan spicy. Saya baru paham kenapa orang-orang bilang parfum ini manis. Ternyata memang beneran manis, tapi bukan manis yang pure manis kayak aroma madu, kue, atau aroma buah-buah manis. Nggak, ini bukan tipe aroma manis yang berdiri sendiri. Manisnya itu unik karena ada kesan tegas di dalamnya. Bukan manis yang manja menye-menye, tapi manis yang penuh ketegasan dan dewasa.

The Great Batavia menambah pengetahuan saya definisi aroma manis yang tidak biasa. Thank you, Project 1945!

Menurut saya, parfum ini cocok untuk cowok, meski diklaim sebagai unisex. 

Kalau saya harus menggambarkan situasi parfum ini, kira-kira begini:

Sore hari, suasana kafe di sudut kota Melbourne. Matahari bersinar dengan teduh, langit berwarna keemasan. Dari dalam kafe, aroma manis kue dan kopi menguar ke udara. Orang-orang berlalu lalang. Tiba-tiba, seorang mas-mas mature lewat. Mas-mas ini membawa aroma manis yang deep dan misterius. Kita menoleh untuk melihat siapa yang barusan lewat, namun kita hanya bisa menatap punggung mas-mas itu, karena dia sudah berlalu.

Dan, yah, kita hanya bisa menikmati aroma manis yang penuh ketegasan, hangat yang penuh kedewasaan, tanpa tahu siapa si empunya. Misterius, yet magis. 

Rating

Well, proudly I give 4,5 stars for The Great Batavia. Benar-benar sebuah mahakarya yang patut diacungi jempol. 

4.5/5

Kalian bisa beli parfum ini di official store mereka di shopee.

Ada yang pernah coba parfum dari brand ciamik ini?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top